Perjalanan panjang
pernah membuatku lelah mencari
mencari sesuatu yang tidak ada
mencari sesuatu yang tak pasti ada
Aku mencari ladang air yang bening
dimana aku bisa minum saat dahaga
aku mencari rindang pohon berangin
sehingga aku bisa duduk mengelai manja pada sandarannya
Dalam perjalanan yang makin panjang itu
Aku mencari debur ombak yang lembut
dan menyentuh mesra kulit tubuhku
Aku menanti sang pujangga datang
membacakan sebuah puisi manis untukku
Aku berjalan terus
namun aku lelah
dan aku berhenti disebuah surau tua
dan disurau itu aku mengambil air wuduk
bersuci untuk menghadap Tuhan
Sang pemberi apapun yang Dia ingin memberi
dan aku kembali melanjutkan perjalanan
tapi kali ini tujuan seperti menanti
dan aku tak ingin lagi mencari
aku masih berjalan karena jalan kali ini
menjadi lebih pasti
dan Tuhan memberiku Hati
yang telah ku cuci dengan wudukku di surau tua tadi
dan akupun tak harus lagi mencari
Suatu ketika aku singgah di pemukiman
sang pencari ilmu
aku merasa inilah bukti cinta Tuhan
dan perjalanan dimulai lagi
bukankah Tuhan menyuruh
Tuntutlah ilmu sampai ke liang kubur
dan aku berjalan lagi bersama sang pencari ilmu
dan aku membagi yang Tuhan beri
meskipun sangat sedikit yang aku punya
aku memberi yang Tuhan kasih
meskipun aku ga memiliki sisanya
dan aku yakin Tuhan tak pernah tidur ketika aku memberi
dan akulah yang tidur ketika siang beranjak
namun kebesaran Tuhan memang tak ada tanding
ketika aku bangun
telah ada ladang air yang bening didepanku
aku tak lagi mencari
karena ladang airku telah penuh
dan aku yang akan membagi lagi
aku tak lagi mencari debur ombak yang lembut
karena kini aku yang menguasai debur ombak dalam hatiku
dan kurasakan deburnya dalam debar
ketika sang pujangga datang menawarkan puisi indah
untuk dibacakan padaku
aku melonjak dengan girang
welcome.. aku menanti yang lama kunanti
dan aku telah berhenti mencari.
30des09. 6.15wib
1 komentar:
Aku sangat suka dengan puisi ini dan sangat menyukainya....aku izin share ya,.
Posting Komentar