Sabtu, 06 Desember 2008

PUISI KIRIMAN

BERBISIK PADA TUHAN

Untuk: YS

Aku pernah bertanya pada tuhan,
Tuhan… terimakasih kau telah berikan aku
Darah, daging, dan rambut
Dan jadilah aku,
Ciptaanmu yang sempurna
Saat aku bertemu hamba sucimu,
Aku berterimakasih telah diberikan doa
Agar aku selalu memuja kebesaran
Dan kekuasaanmu, TuhankuTuhan,
hari ini aku tertunduk layu,
Dan lemas di atas sajadahmu.
Seorang hambamu mengkultus diriku tak sempurna,
Dan aku kembali bertanyaTentang janji,
dan kultusmu
Aku tahu tuhan tadi telah lewat di sampingku
Mengajakku bicara tentang kesempurnaan
Tuhan pun berbisik lewat ombak dan gelombang;
Tak ada kesempurnaan abadiBumi pun kukasih….
Tidak abadi
Maka biarkan aku yang abadi
Ketika aku lewat di atas awan
Aku merasa telah sempurna
Dan melihat mereka yang tidak sempurna
Saat dingin makin membeku,
Aku menangis jadi hujan
Dan jatuh menimpa diriku
Tuhan… semakin aku menyebutmu
Semakin aku berharap
Kau hadirkan diriku lebih sempurna

Diposting oleh REDAKSI di 01:39 0 komentar


REINKARNASI
(dikirim : 8 juni 2008)

Aku ingin menjadi benih lagi,
Lahir dari seorang ibu yang baik
Dan bapak yang tidak nakal
Berlari-lari dan bermain dalam rahim ibu
Lalu aku keluar dan menikmati air susunya
Berlari-lari di halaman
Dan diberikan permen oleh papa-ku
Aku ingin menjadi anak-anak
Terdaftar dalam daftar keluarga pak RT
Punya KTP, keluarga dan saudara
Tetapi Tuhan memberikan ku makna
Bahwa aku adalah putranya
Bapakku adalah cemara di pergunungan dingin
Dan ibuku adalah embun pagi hari
Aku telah mati dalam hidup
Hilang dalam kenyataan
Dan tenggelam dalam permukaan
Aku hidup tak bermakna
Jalan tak bertujuan
Dan luka hatiku adalah minumanku
Jika kau bertanya siapa diriku
Lihatlah cemara di gunung sana
Melambai dan tertunduk malu
Karena ibunya adalah pelepah tak bersusun
Dan bapaknya embun tak bernama.

-HB:Jakarta 08 Juni 2008



CATATAN GELOMBANG
kepada : ys

Dara cantikku adalah putri bergelombang
Lahir diantara merapi dan singgalang
Kemudian besar menjadi jam gadang
Dan mengalir di sungai Sarasah Bunta
Dara cantikku tersimpan dalam tubuhku,
Turun dari Ngarai Sianok
Dan jadi awan putih di angkasa
Dara cantikku, setiap waktu memayungiku
Dari matahari dan badai
Dara cantikku,
Kuberharap jika kau hadir suatu waktu
Saat rembulan bersembunyi
Dan bintang menghilang
Maka adalah suatu akibat,
Ketika dara cantikku
mengenangnya
HB:Jakarta 8 Juni 2008


DILAUT ITU

Menapaki langkah tak pernah kusentuh
Kalanya kita hadir dalam satu catatan
Dan lalu kita pergi bersandar di ruang rindu
Menggeluti romantisme
Cuma dalam kata
Pernah kami mencoba rasanya janji
Pahit dan manis kami telan dalam jiwa
Lalu ombak membuangnya ke pasir
Menjadikan kami terkoyak tak berjanji
Kepada malaikat dan Tuhan juga kami menghamba
Mengharapkan mukzijat dari langit
Dan saat kuterima satu pernyataan
Aku telah luluh lantak
Terjerat dalam janji baru
Adalah satu pengharapan yang tak pernah hilang
Di batu dan kerikil, janji lama masih utuh
Pesan cinta masih tertulis
Dan kebijaksaan adalah hati
Kembali ke laut juga jadinya diri,
Mengarungi jalanan tiada tepi
Terombang dalam janji.
HB: Jakarta, 8 Juni 2008

Tidak ada komentar: